Permata Homeschooling

Permata Homeschooling
Homeschooling Permata.. SD SMP SMA Info 021 918 913 57 atau WA 0856 9581 9072

Rabu, 17 Februari 2016

Rumah Belajar Permata "Homeschooling Permata" Permata Homeschooling

HOMESCHOOLING PERMATA


RUMAH BELAJAR PERMATA 

TELP: (021) 918 913 57 / (021) 94 111 305  
SMS/ WA/ LINE: 085 717 628 771, PIN BB 52CAE606
MENERIMA PENDAFTARAN HOMESCHOOLING SD, SMP, SMA
GURU DATANG KE RUMAH AREA JABODETABEK SEKITARNYA
BISA BELAJAR DI RUMAH, LOKASI SHOOTING, KARANTINA, DLL
JADWAL FLEKSIBLE. IJAZAH RESMI BISA UNTUK MELANJUTKAN
KE SEKOLAH UMUM/ JENJANG PENDIDIKAN YANG LEBIH TINGGI
PTN/ PTS DALAM MAUPUN LUAR NEGERI







Persamaan dan Perbedaan Sekolah Formal dan Homeschooling
Akhir-akhir ini program sekolah rumah atau homeschooling kian marak dan menjadi salah satu alternatif orangtua dalam menyekolahkan anak-anaknya. Fenomena ini menjadi menarik, karena artinya ada sesuatu yang membuat sekolah rumah ini semakin diminati dibanding sekolah formal pada umumnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan TK/SD Kecamatan Sawangan, Sada, menjelaskan pada dasarnya sekolah formal dengan homeschooling tidak terlalu banyak perbedaan yang berarti. Hal ini disebabkan baik sekolah formal maupun homeschooling mempunyai kurikulum yang sama di semua jenjang pendidikan.
“Siswa homeschooling saat ini diharuskan memakai kurikulum formal karena nantinya mereka juga akan mengikuti ujian setara pendidikan formal pada umumnya,” ujar Sada, Senin, (29/06/2015).
Menurutnya, persamaan mendasar antara sekolah formal dan homeschooling adalah standar isi dan standar kompetensi lulusan. Sada menambahkan, jika ada siswa homeschooling yang tiba-tiba ingin masuk sekolah formal, hal tersebut diperbolehkan. Asalkan siswa tersebut sesuai dengan standar kompetensi jenjang pendidikannya. Ia mencontohkan, untuk anak SD harus sudah tahu nama-nama hari besar, pahlawan Indonesia, dan lain sebagainya.
Menurutnya, perbedaan yang menonjol dari kedua jenis pendidikan ini yaitu dari segi proses belajar. Adapun untuk sekolah formal masuk jam 07.00 pagi serta ada aturan yang harus dipatuhi. Sementara padahomeschooling, untuk waktu tentunya lebih fleksibel.
“Perbedaan lainnya adalah standar sarana prasana dan standar pendidik. Misalnya, gedung sekolah luasnya, jumlah bangkunya, serta ukuran bangkunya harus sekian. Nah, homeschooling bisa belajar di tempat tidur, alam bebas, ataupun pasar,” tutupnya. 
Sumber: depok.go.id 




Kurikulum Homeschooling
Di Indonesia sudah berkembang banyak model homeschooling atau sekolah rumah yang diterapkan oleh beberapa lembaga pendidikan yang ada. Diantaranya adalah homeschooling (HS)/home education (HE) yang mengacu pada model sekolah. Model homeschooling semacam ini disebut school at home, sekolah di rumah. Adapun proses belajar yang dilakukan dalam homeschooling ini mengacu pada kurikulum sekolah.
Keluarga homeschooling dapat memilih program homeschooling yang mengacu pada kurikulum nasional atau kurikulum lain, misalnya kurikulum Cambridge IGCSE yang digunakan oleh sekolah-sekolah internasional di Indonesia. Selain itu keluarga homeschooling juga bisa mengkombinasikan kurikulum nasional dengan kurikulum lain, seperti yang diterapkan oleh beberapa sekolah nasional plus.
Di Homeschooling Permata, walaupun menggunakan kurikulum nasional seperti sekolah, namun kreativitas bagi keluarga tetap terbuka. Banyak aspek di dalam proses belajar dalam homeschooling yang tetap dapat dimodifikasi sesuai gaya belajar anak agar memperoleh hasil yang maksimal.
Di luar mata pelajaran yang diujikan dalam UNPK (Ujian Nasional Program Kesetaraan), anak-anak homeschooling tetap dapat mempelajari berbagai hal yang menjadi minat dan perhatiannya. Keluarga homeschooling juga dapat menentukan sendiri buku referensi apa yang paling disukai, waktu belajar, dan juga cara mempelajari suatu mata pelajaran.
Homeschooling Permata yang berfokus pada program school at home/ belajar di rumah, juga memberikan keleluasaan bagi keluarga homeschooling untuk menentukan tempat belajar sesuai kegiatan siswa. Misalnya di lokasi shooting maupun lokasi lainnya.

Tutor/ tentor  Homeschooling Permata terdiri dari guru-guru yang telah berpengalaman mengajar di sekolah umum, bimbel, maupun les privat, dan berasal dari berbagai universitas terkemuka, yang sebagian besar dari fakultas keguruan/ pendidikan.     



Alumnus Homeschooling yang Sukses

Koran SINDO
Minggu, 29 Juli 2012 − 23:00 WIB

KREDIT siswa homeschooling terkadang tidak sebanyak kredit di sekolah umum. Namun, bukan berarti pola pendidikan itu tidak bisa mengantarkan anak ke dunia realitas seusai sekolah. Malah, pola pendidikan homeschooling mempersiapkan para siswa lebih kompetitif, baik untuk perguruan tinggi maupun kehidupan sosial.
Tidak jarang sejumlah tokoh di dunia yang sukses baik di dunia bisnis, hiburan, ilmu pengetahuan, politik, dan sastra, adalah alumnus homeschooling. Menurut Seto Mulyadi, praktisi homeschooling, setidaknya di Indonesia ada tiga tokoh nasional yang menjadi sosok representatif homeschooling. Mereka adalah bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, tokoh nasional Buya Hamka, dan tokoh perjuangan KH Agus Salim.
Hamka memang mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar Maninjau selama dua tahun. Ketika berusia 10 tahun, ayahnya mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ Hamka kemudian mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab, salah satu pelajaran yang paling disukainya. KH Agus Salim mempraktikkan pola homeschooling kepada delapan anak-anaknya. Alasannya, dia tidak ingin anak-anaknya terpengaruh dengan sistem pendidikan penjajahan Belanda.
Karena itu, dia memilih mengambil sendiri tanggung jawab untuk mendidik kedelapan anaknya. Sementara itu di dunia, nama Julian Assange, pendiri situs Wikileaks, juga dikenal sebagai sosok homeschooling. Dia menjalani pola pendidikan rumah selama beberapa tahun karena orangtuanya memiliki perusahaan teater keliling. Nama lain yang juga dikenal sebagai alumnus sekolah rumah, ialah mantan Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice.
Dia menjadi siswa homeschooling setelah ibunya, Angelina Rice, berhenti dari pekerjaan sebagai guru musik di SMA untuk mendidiknya secara langsung. Ibunya mengajarkan matematika, sains, dan membaca. Setiap minggu Condoleezza dites untuk melihat perkembangan kemampuannya. “Bertahun-tahun kemudian ketika gerakan homeschooling menjadi lebih terlihat, saya terlambat menyadari bahwa saya pernah menjadi bagian dari itu,” kata Condoleezza.
Nama atlet tenis AS Serena Williams dan Venus Williams menambah panjang daftar homeschoolers sukses. Ayahnya memilih homeschooling dengan alasan agar Serena dan Venus bisa punya lebih banyak waktu menjalankan jadwal latihan tenis yang ketat. Sementara itu, selebritas dunia Hilary Duff memilih homeschooling ketika kecil dengan alasan agar bisa tetap mengejar karier di dunia hiburan dan tidak ketinggalan pendidikan. Orangtuanya memilih homeschooling karena alasan lebih fleksibel.
Hal serupa juga dilakoni Dakota Fanning, selebritas remaja Hollywood. Sejak kecil, Fanning menjadi siswa homeschooling karena ingin mengejar karier di dunia akting. “Saya sekolah di rumah dan punya guru yang selalu mengikuti ke mana pun saya saat syuting film,” ungkap Fanning, seperti dilansir situs Finehomeschooling.
Begitu juga dengan Jennifer Love Hewitt. Saat masih menjadi aktris cilik, Hewitt memilih pola pendidikan homeschooling agar tetap bisa mengejar karier dan tidak ketinggalan sekolah. Dia baru menjadi siswa di sekolah umum saat sekolah menengah.
Sejumlah presiden AS juga dikenal sebagai alumnus homeschooling, di antaranya Presiden AS ke-28 Woodrow Wilson. Tokoh yang mendapat Hadiah Nobel pada 1919 (kategori keamanan) ini saat kecil dikenal sebagai penderita disleksia. Dia tidak bisa membaca hingga usia 10 tahun. Sang Ayah mengajarnya di rumah hingga Wilson berusia 13 tahun. Franklin Delano Roosevelt, presiden AS ke-32, juga seorang homeschooler.
Ibunya mengajarkannya saat hijrah ke Eropa. Dia mendapat pelajaran dari ibunya di rumah tentang percakapan bahasa Jerman dan Prancis. Melihat berbagai fakta tersebut, saat ini tinggal sejauh mana orangtua lebih selektif memilih pendidikan homeschooling.
Tidak semata-mata karena faktor status sosial, karena memang biaya program pendidikan ini tidak sedikit atau sekadar tren, tetapi, karena memang orangtua memahami bagaimana konstelasi dan dinamika dunia pendidikan di era globalisasi ini, yang menuntut segi otentitas dan kultur lingkungan mondial berkaitan dengan kemampuan dan kompetensi.


Sekelumit Kisah Alumni Homeschooling Permata

Tania (Depok), meraih nilai tertinggi untuk bidang studi Bahasa Inggris 9,00 pada UNPK (Ujian Nasional Program Kesetaraan) tahun pelajaran 2013/2014.
Kini Tania tercatat sebagai mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta.

Bayu (Pamulang), bergabung dengan Homeschooling Permata di kelas 9, dan mengikuti Ujian Nasional Program Kesetaraan tahun 2014. Kini Bayu meneruskan pendidikan di sekolah formal, sebuah SMK di Ciputat, mengambil jurusan Teknik Informatika.

Aini (Sawangan), seorang ibu rumah tangga yang mengenyam pendidikan formal sampai kelas 11/ kelas 2 SMA. Kecintaannya pada dunia pendidikan anak-anak disalurkan dengan bergabung sebagai TU dan guru pendamping sebuah TK/ PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Setelah lulus Ujian Nasional Program Kesetaraan, beliau melanjutkan kuliah di PGTK (Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak).

Reza (Serua/ Bojongsari), pernah mengalami semacam ketakutan untuk masuk ke sekolah. Kemudian orangtuanya memilih program homeschooling di Rumah Belajar Permata sampai kelas 3 SD. Untuk alasan sosialisai dan pergaulan yang lebih luas kemudian orangtua memindahkannya ke sebuah SD swasta. Kini Reza duduk di kelas 5 dan bisa bergaul seperti anak-anak lainnya.

Dimas (Ciputat), pendidikannya sempat terhenti karena baktinya kepada sang ibu yang mengalami sakit berkepanjangan. Setelah  ibunya sembuh, dia meneruskan homeschooling di Rumah Belajar Permata dan berhasil menyelesaikan pendidikan setingkat SMA. Kini Dimas telah bekerja di sebuah perusahaan produsen suku cadang otomotif.            








HOMESCHOOLING JAKARTA HOMESCHOOLING DI JAKARTA SELATAN HOMESCHOOLING DAERAH CIPUTAT HOMESCHOOLING DI DEPOK HOMESCHOOLING DI TANGSEL HOMESCHOOLING DAERAH DEPOK HOMESCHOOLING PARUNG HOMESCHOOLING SAWANGAN BOJONGSARI HOMESCHOOLING CINERE HOMESCHOOLING LEBAK BULUS HOMESCHOOLING PONDOK LABU HOMESCHOOLING CILANDAK HOMESCHOOLING PAMULANG HOMESCHOOLING BSD CITY HOMESCHOOLING SERPONG HOMESCHOOLING BINTARO HOMESCHOOLING SERUA HOMESCHOOLING WILAYAH JABODETABEK HOMESCHOOLING DI JAKARTA BARAT HOMESCHOOLING JAKARTA TIMUR HOMESCHOOLING JAKARTA PUSAT HOMESCHOOLING BOGOR HOMESCHOOLING CIRENDEU HOMESCHOOLING PONDOK CABE HOMESCHOOLING PONDOK INDAH SEKOLAH RUMAH LEBAK BULUS SEKOLAH RUMAH PONDOK PINANG HOMESCHOOLING SD SMP SMA HOMESCHOOLING GURU KE RUMAH HOMESCHOOLING IJAZAH NEGARA LES PRIVAT GURU KE RUMAH LES PRIVAT AREA JABODETABEK, LES PRIVAT JAKARTA SELATAN, LES PRIVAT JAKARTA TIMUR, LES PRIVAT DEPOK, LES PRIVAT JAKARTA PUSAT, LES PRIVAT TANGSEL, LES PRIVAT CALISTUNG, LES PRIVAT TK SD SMP SMA, BIMBEL BELAJAR DI RUMAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar